Pengertian Sosiologi
August comte, adalah bapak sosiologi dunia (the founding father of sociology). Lahir di Mountpelier,
prancis 19 januari 1798, ia merupakan orang pertama yang menggunakan istilah
sosiologi. August comte memikirkan bagaimana kaidah ilmu pengetahuan alam
(fisika) dapat diterapkan dalam ilmu sosial. Menurut comte, jika pegetahuan
alam yang ilmiah dapat menghasilkan kemajuan di bidang sosial. Melalui
pemikirannya itu, lahirlah fisika sosial, atau yang lebih dikenal sebagai
sosiologi. Comte mengembangkan sosiologi untuk merespon kekacauan yang timbul
akibat revolusi yang terjadi di Eropa saat itu. Melalui sosiologi, perubahan
sosial diharapkan terjadi lebih damai karena sosiologi merupakan ilmu yang
sangat penting untuk mengatur kehidupan sosial. August comte juga dikenal
memiliki daya ingat yang luar biasa. Ia mampu menceritakan kembali kata-kata
yang tertulis hanya dengan sekali membaca. Namun, di akhir hidupnya comte
mengalami gangguan mental besar dan berkhayal sebagai pendeta agama baru
kemanusiaan. (sumber : Ritzer, 2004: 19)
Sosiologi
berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti
ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam
buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte
(1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi
namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat
adalah sekelompok individu
yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku
sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai
sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Berikut,
beberapa defenisi sosiologi yang dikemukakan oleh beberapa sosiolog dunia.
·
Pitrim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
i.
Hubungan dan pengaruh
timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala
ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak
masyarakat dengan politik; dan lain sebagainya);
ii.
Hubungan dan pengaruh
timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya
gejala geografis, biologis, dan sebagainya);
iii.
Ciri-ciri umum semua
jenis gejala-gejala sosial.
·
Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antar manusia dan kelompok-kelompok.
·
William F. Ogburn
dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya adalah organisasi sosial.
·
J. A.A van Doorn dan
C.J. Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
·
Selo Sumardjan dan
Soelaeman soemardi meyatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar